Dalam dunia logistik, ODOL merupakan singkatan dari Over Dimension Over Loading. Kata tersebut memiliki arti bahwa kendaraan truk yang mengalami kelebihan dimensi (over dimension) dan kelebihan muatan (overload) saat melakukan pengiriman barang logistik ke suatu tujuan tertentu.
Disamping panjangnya arus logistik dan belum memadainya infrastruktur, ODOL adalah salah satu tantangan lain, yang acap kali dialami oleh para pelaku usaha. Baik pelaku usaha di industri maupun dari berbagai sektor bisnis.
Baik over dimension atau overload, keduanya saling memberikan dampak kurang baik terhadap aktivitas logistik. Misalnya mengurangi tingkat keawetan suatu barang, timbulnya masalah dokumentasi saat melakukan pengecekan di pelabuhan atau terminal, hingga membuat arus pengiriman barang lambat.
Maraknya Kasus ODOL dan Langkah Pemerintah
Melihat berbagai dampak tersebut, tak heran bila pemerintah menjadikan ODOL adalah salah satu persoalan serius setiap tahunnya. Sehingga melalui Kementerian Perhubungan, pemerintah mencoba mengerahkan berbagai cara untuk mengatasi hal tersebut.
Misalnya melalui strategi dengan empat tahap. Yakni pemberian edukasi sebagai langkah preventif, menegakan hukum yang berlaku, kemudian adanya pembangunan terminal barang terintegrasi, serta insentif bagi tiap kendaraan angkutan barang.
Langkah lainnya adalah normalisasi kendaraan, yang artinya truk dengan kelebihan dimensi akan dipotong dan diubah menjadi ukuran standar. Dan alternatif selanjutnya adalah transfer muatan.
Meski begitu dalam penerapannya hingga kini, kasus ODOL masih sering ditemukan di Indonesia. Termasuk saat penindakan truk ODOL melalui jembatan timbang, terbilang masih kurang efektif, karena masih banyak yang lolos dari razia. Padahal cara ini, bisa mengurangi populasi truk yang kelebihan muatan di jalan.
Apalagi truk overload dan over dimension itu, dapat merusak berbagai infrastruktur publik. Mulai dari fasilitas penyeberangan kapal, seperti butuhnya tenaga ekstra bagi kapal untuk bergerak hingga risiko runtuhnya stabilitas kapal saat truk ODOL dalam keadaan miring.
Selain kapal, infrastruktur jalanan pun sangat mungkin rusak bila terus-menerus dilewati oleh truk-truk ODOL. Tak hanya itu, risiko kecelakaan pun bisa saja terjadi karena sopir truk kesulitan menjaga keseimbangan kendaraannya.
Tips Mengatasi ODOL
Lantas bagaimana sih, cara mencegah masalah ODOL terjadi? Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan oleh para pelaku usaha:
1. Ketahui kapasitas truk
Sebelum barang logistik dikemas dan dikirim, sebaiknya ukur kendaraan truk yang akan Anda gunakan. Ketahui luas boks, jumlah dan beban truk, sampai apakah rangka truk sesuai dengan kapasitas barang yang akan diangkut.
2. Gunakan truk lain
Ketimbang menimbun barang dalam satu truk, lebih baik transfer muatan ke truk lainnya sehingga dapat mengurangi beban saat proses logistik berlangsung. Dengan begitu, kemampuan truk pun tidak berkurang dan lebih awet karena tidak diforsir.
3. Pengaturan barang saat dimuat
Dengan bantuan sistem manajemen transportasi yang bisa membantu estimasi muatan barang di dalam truk berdasarkan pesanan pengiriman, kamu dapat menghindari masalah seperti ODOL ini.
Pada FlyndTMS, kami memiliki modul untuk memastikan muatan Anda dapat masuk ke dalam truk dan tidak kelebihan karena kami menggunakan data dimensi dan berat barang yang dibandingkan dengan kapasitas truk. Selain untuk manajemen muatan, fitur routing dan penggunaan aplikasi Driver berbasis Android juga akan sangat memudahkan kegiatan operasional Anda.
Hubungi kami untuk informasi lebih lengkapnya di www.transflynd.com